KUPAS BUDAYA INDONESIA

Kakawén Dalang Wayang Golek


kakawen dalang sunda
Sobat Panglipur – Kakawen atau biasa juga disebut suluk padalangan adalah kawih atau lagu yang dilantunkan oleh dalang ketika memulai sebuah pagelaran. Jika kita pernah nonton pagelaran wayang tentu kita pernah mendengar apa yang dinamakan kakawen dalang.
Kakawen biasanya digunakan untuk menggambarkan suasana dalam alur cerita pewayangan yang akan digelar. 

Dalam hal ini biasanya Ki Dalang menggambarkan beberapa hal yang terjadi. Setiap karakter wayang terkadang memiliki kakawen yang khas dan tidak dimiliki oleh tokoh wayang yang lain.Pada awal cerita dalang melantunkan kakawen tentang suasana tempat dimulainya sebuah lakon pewayangan. Untuk menggambarkan suasana disebuah keraton akan berbeda jika cerita dimulai disebuah hutan atau desa dalam cerita wayang. Selain itu kakawen dalang wayang juga menggambarkan karakter tokoh wayang seperti Semar sang panakawan,Rahwana, suasana hati yang sedang marah, sedih, atau menggambarkan kesaktian tokoh wayang tersebut.

Dalam membawakan kakawen dalang bisa saja menggunakan laras pelog, madenda, atau salendro. Ditatar pasundan tidak semua wilayah menyebutkan nyanyian dalang tersebut sebagai kakawen, ada juga yang menyebutnya dengan suluk atau sebrakan. Dalam lantunan lagunya biasa diiringi oleh alat musik karawitan dengan gambang dan rebab terdengar lebih dominan. Bahkan ada istilah “ Sora gambang mangprang maiseup dalang

Berikut ini ada beberapa contoh kakawen dalang dalam pagelaran wayang golek.

kakawen dalang sunda

Menggambarkan suasana keraton
Gedong duwur kali sambung pagulingan
Ya sepi tingtrim
Pepetetan samia murag
Samia murag
Balingbing lan jeruk manis

Kakawen yang menggambarkan kemarahan seorang tokoh pewayangan
Rap sigrap purna dewa
Ingkang napsu kagila-gila, kagila-gila
Ingkang samia ngalaga

Ketika seseorang akan pergi meninggalkan tempat
Luganira ya lumundur
Mimiti mirayang rana
Undur saking ….

Selain dari itu masih banyak kakawen dalang yang lain
Saurnira tandana panjang sinenggih
Sinenggihing sabda uninga
Walabakti dening asih ya dening asih
Kang asihing aja ketara

Sritinun ing pasewakan busana
Busana maneka warna
Serba kang puspita udyana hyang panjrahing sarwa rukma
Rénggéng manik narawata.

Data nira tangademan ewuh pagulingan rana
Denawa-denawa sampan prapta
Sikap pedang tamsir gada birit candrasa panah limping

Menggambarkan seorang raja sakti
Mendra-mendra winulan sastra tinuwara
Alon wuwus sinenggih kanda purwantara
Purwa hartosipun wiwitan

Tara hartosipun kedaton ingkang dianggo jejer carita
Bonten wonten malih kajabi ti salebeting pagelaran jawi
Karaton nagara Kajinan, Nagara giling wesi.
Watek wantos ingkang dados nalendra dudu telu dudu loro anging sawiji-wijine
Denawa pangawak Naga, kakasihipun bibisik Prabu Naga Percona
Ingkang sampun wontening setinggil binaturata ing dedampar denta
Pnalipit ing sosoca rinenggana weretna
Balbut perang widani ginanda wida jebat kastori lan sinebaran sari-sari.

Sobat panglipur, itulah beberapa contoh kakawen dalang yang biasa dilantunkan oleh Ki Dalang. Meskipun pada kenyataannya masih banyak jenis kakawen yang lain seperti kakawen lara tangis yang menggambarkan kesedihan seorang tokoh wayang.

Rupanya itu saja yang bisa saya persembahkan pada kesempatan kali ini semoga bisa bermanfaat, dan sampai jumpa dilain kesempatan.


0 comments:

Post a Comment