KUPAS BUDAYA INDONESIA

Panakawan Siloka Kesucian Jiwa Pewayangan


siloka kesucian jiwa pewayangan

Sobat panglipur – Beberapa tokoh punakawan atau dalam alur cerita wayang golek disebut panakawan, merupakan penggambaran orang-orang yang memiliki kesucian jiwa.
Tokoh semar, cepot, dawala, gareng adalah para abdi ménak dalam cerita wayang golek. Menurut arti kata panakawan berasal dari dua kata yaitu pana yang berarti paham dan kawan yang berarti teman. 

Mereka tinggal disuatu wilayah yang disebut Karang Tumaritis yang berasal dari kata karang yang berarti halaman atau tempat, tumari asal kata dari tumarima, tis berasal dari kata titis berarti ketetapan baik dan buruk dari Maha Pencipta.

Jika dilihat dari keterangan diatas maka tokoh panakawan merupakan orang-orang yang tidak hanya bisa dijadikan abdi atau pembantu para ménak, tetapi juga bisa dijadikan teman yang paham dengan keadaan majikannya. Mereka adalah gambaran sifat yang bisa menerima apa saja yang sudah menjadi ketetapan Tuhan dimanapun mereka berada.

kisah pewayangan


Semar adalah seorang spiritualis yang rela meninggalkan kemewahan sawarga manik loka, hanya demi menjadikan manusia yang berakhlak mulia. Menurut ceritanya sawarga manik loka adalah hasil karyanya.

Tubuhnya yang hitam menggambarkan orang yang tidak pernah memikirkan keuntungan apabila memberikan pertolongan pada orang lain.
Wajahnya yang putih menggambarkan kejernihan pikiran dan kesucian jiwa sehingga terpancar diwajahnya.

Sementara tiga tokoh lainnya yaitu Astrajingga atau cepot, dawala, dan gareng yang merupakan anak-anaknya semar merupakan gambaran kesederhanaan. Mereka tidak pernah mengeluh dengan keadaan yang serba susah, tidak bersifat aji mumpung dan melakukan jalan pintas untuk meraih kesuksesan. Salah satu contohnya jika mereka menginginkan sebenarnya sangat mampu untuk hidup bergelimang harta kemewahan.

Bagaimana tidak ?

Meskipun mereka tahu sawarga manik loka yang menjadi pusat kekayaan dan kemewahan itu adalah buah karya bapaknya, tapimereka tidak pernah menuntut apapun dari saudara dan kerabatnya yang masih tinggal disana.
Sosok pemberani yang tidak pernah takut menghadapi siapa saja yang berani mengusik ketenangan majikannya. Sifat rendah hati yang mereka miliki mampu membendung hawa nafsu ketika banyak orang yang menghina dan menyepelekan mereka.

Dalam kehidupannya mereka selalu harmonis penuh kegembiraan padahal seumur hidup dalam kekurangan. Canda tawa sempal guyon gogonjakan menjadi keseharian mereka menggambarkan kebahagiaan hidup itu tidak hanya dengan kekayaan yang melimpah.
Demi mengabdi kepada nusa dan bangsa mereka berani mempertaruhkan jiwa raga, asal Negara aman dan sentosa.

Semar dan anak-anaknya itu bukan manusia yang tidak memiliki kemampuan, tapi mereka selalu bertindak handap asor atau rendah hati, serta berusaha menyembunyikan ilmu yang dimilikinya. Sejatinya semar adalah sosok yang berilmu tinggi yang sembunyi pada titik lemah manusia, jangankan pukulan atau tendangannya, kentutnya saja bisa membuat gunung-gunung hancur berterbangan.

Sobat panglipur meskipun itu hanya dalam tokoh fiksi wayang golek, tapi semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk jadi manusia yang lebih baik.

Rupanya cukup sekian yang bisa saya sampaikan kali ini, semoga bisa bermanfaat dan sampai jumpa pada kesempatan berikutnya.

0 comments:

Post a Comment