KUPAS BUDAYA INDONESIA

Kesulitan Mengupas Budaya Tradisional


kesulitan melestarikan budaya

Sobat Panglipur – Masing-masing wilayah di Indonesia memiliki ciri khas dan karakter masing-masing. Ciri khas yang tergambar merupakan kekayaan budaya yang tak ternilai harganya. Dalam keaneka ragaman budaya tentu kita tidak mudah untuk memahami seluk-beluknya. Jangankan untuk memahami budaya lain, untuk memahami budaya lingkungan sekitar kita juga terkadang terasa sulit.
Hal ini disebabkan karena pada awalnya para pelaku atau tokoh-tokoh budaya memegang teguh beberapa patokan yang menurut mereka tidak boleh sembarangan dibuka ke media publik. Ada beberapa tokoh atau pelaku budaya yang tidak serta-merta dengan mudah membeberkan tentang filosofi, sejarah, dan karakter budaya tradisional.

Seiring waktu berjalan para pegiat budaya banyak yang berusaha mencari informasi yang akurat, terperinci dan terpercaya. Sedikit-demi sedikit tabir rahasia kebudayaan tradisional mulai muncul kembali ke permukaan, mempelajari makna yang terkandung dengan cara menggali informasi dari berbagai narasumber.

Sesuatu yang menjadi kendala adalah terbatasnya narasumber yang sesuai dan sarana yang memadai. Hal ini sangat memungkinkan kebudayaan tradisional menjadi punah. Sudah tidak terhitung jumlahnya kebudayaan tradisional Indonesia yang sudah hilang dari masyarakat. Sekalipun pada saat ini banyak yang berupaya untuk menggali dan berusaha untuk melestarikan, mereka cukup kesulitan untuk mengemukakan budaya yang original.

Beberapa pakar budaya berusaha menggali budaya tradisional dan kemudian dikemas menjadi kebudayaan yang sudah dipadukan dengan kebudayaan modern. Banyak pertunjukan budaya khususnya seni yang mengalami perubahan yang signifikan. Ada beberapa faktor yang berkurang karena terbatasnya pengetahuan tentang hal tersebut, atau ada juga yang bertambah, dikandung maksud untuk melengkapi atau menutupi kekurangannya.

kesulitan melestarikan budaya

Setelah memahami kasus diatas dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya :

Kurangnya peminat dari generasi muda
Keinginan generasi muda dalam mempelajari kebudayaan tradisional sangat minim, hal ini mungkin karena terpengaruh oleh masuknya budaya asing yang serba mudah, instan dan tidak terlalu mengikat dalam hal aturan. Yang terkesan sangat ironis adalah ketika sosok generasi muda merasa malu untuk mempelajari budaya sendiri dan lebih bangga ketika bisa menguasai kebudayaan asing.

Terbatasnya jumlah narasumber yang memadai
Para tokoh budaya yang sudah lama berkecimpung dalam bidangnya tidaklah banyak, sementara faktor regenerasi terkesan lambat sehingga banyak berakibat putusnya mata rantai informasi dari keaslian struktur budaya kita.

Kurangnya sarana yang memadai
Baik kebudayaan jawa, kebudayaan sunda atau kebudayaan tradisional lainnya dirasa sulit berkembang karena kurangnya sarana yang memadai. Disekolah-sekolah formal sangat sedikit waktu untuk mempelajari kebudayaan dan mungkin akibat dari kurangnya tenaga pendidik dan sarana penunjang yang lain

Tiga hal tersebut merupakan hal yang sangat menjadi hambatan ketika ada yang berusaha menggali, dan berupaya untuk melestarikan budaya tradisional.
Pada saat ini ditengah maraknya budaya asing yang masuk ke Indonesia, sudah selayaknya kita sebagai generasi penerus bangsa untuk bisa menjaga dan melestarikan budaya tradisional asli Indonesia.

Oke sobat, rupanya itu saja yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga bisa bermanfaat dan sampai jumpa pada kesempatan berikutnya.

0 comments:

Post a Comment